Tuesday, February 24, 2015

Ingin tau siapa jodoh kalian.?

1. Kamu dan dia saling respek dan saling mengagumi
Orang tercinta kita sudah selayaknya adalah pendukung utama. Ibarat kata kalau kamu lagi main catur, orang tercinta kita selalu siap siaga dengan pom-pom dan berteriak, “ayo, sayang! kamu bisa! makan! skak!”. Si jodoh adalah orang yang melihat sisi terbaik dari kita, dan selalu memberikan apresiasi pada kemampuan kita, dan sebaliknya. Ini dia yang disebut respek satu sama lain pada pribadi kita yang unik. Jodoh nggak akan berusaha mengubah apapun dari diri kita. Misalkan kamu suka makan teman, maka seorang jodoh hanya akan bilang, “lanjutkan”. Bagaimana dengan pacar kamu? Oh, iya saya lupa kamu jomlo. Kasihan.
2. Kamu dan dia tidak takut untuk berkata tidak setuju
Seseorang itu mungkin adalah jodoh kamu ketika kalian berdua bisa dengan mudah berdebat tanpa ketakutan satu sama lain. Misalkan pacar kamu percaya bahwa Farhat Abbas itu ganteng, dan kamu tidak, karena menurut kamu yang ganteng itu adalah Bopak. Ketika menyaksikan Farhat Abbas di infotainment maka kalian akan berargumen satu sama lain. Bisa jadi pacar akan memuji-muji ketampanan Farhat melebihi Lee Min-ho, tapi kamu berkata sebaliknya.
3. Dia mampu menangani konflik dan situasi stres dengan baik
Kebayang betapa rempongnya menghabiskan hidup dengan orang yang sedikit-sedikit berkonflik dan sedikit-sedikit rempong. Hidup itu dasarnya sudah rempong, eh pasangan hidup sampai mati juga rempong. Dalam fungsi matematika disebut sebagai rempong kuadrat. Jadi, cobalah berada dalam kondisi yang tidak oke bersama tunangan, misalnya ajak tunangan membersihkan gudang koleksi yang berisi barang-barang dan foto kamu bersama mantan. Jika tunangan bisa membersihkan gudang itu dengan baik dan sabar, bisa dipastikan dia adalah jodoh kamu!
4. Kamu memberi tahu dia sesuatu yang tidak kamu katakan pada orang lain
Misalnya gebetan kamu bilang begini, “eh, kamu tahu nggak?”, maka kamu akan menjawab, “nggak, lah kan kamu belum kasih tahu”. Nah, gebetan kemudian bilang bahwa yang hendak diberitahukannya itu adalah sebuah fakta yang orang lain nggak ada yang tahu. Bersiap-siaplah, karena itu tandanya dia mempercayai kamu sebagai jodohnya, sehingga rahasia sebesar itu diberitahukannya kepada kamu. Jadi, jangan kaget kalau rahasia itu adalah, “aku kalau boker duduk di kloset jongkok loh!”
Sumber: terkonyol.blogspot.com
Sumber: terkonyol.blogspot.com
5. Kamu ingin dia bertemu orangtuamu
Ini saya punya pengalaman, nih. Jadian sih jadian, tapi pakai embel-embel, “orangtuaku jangan tahu dulu ya”. Hey, dude! Kalau dari awal sudah begitu, yakinlah bahwa hidup percintaan kalian nggak akan hore, apalagi mengarah pada sesuatu yang bernama jodoh. Malah, kalau kamu dan dia benar-benar mencintai satu sama lain, hal pertama yang akan dilakukan justru memberitahukan kabar gembira itu kepada orangtua, dan melihat respon apakah orangtua berkenan atau tidak.
6. Kamu dan dia dapat membayangkan masa depan bersama
Pernah ngobrol sama pacar dan berfantasi kalau nanti kamu akan poligami? Jika obrolan itu berlangsung lancar dan penuh canda tawa, tanpa ada tanda-tanda keengganan membahas satu sama lain, maka itu adalah tanda-tanda kalau kalian berjodoh. Atau pengen ngetes jodoh? Cobalah ajak gebetan untuk berpikir nanti hendak ambil KPR di bank mana, atau tanya calon gebetan soal merk panci yang dia inginkan ada di dapurnya kelak.
IMG_1075_REPISI
7. Dia tahu hal yang membuat kamu senang
Jika pacar paham dan tahu hal-hal yang bikin kamu senang, maka bisa jadi dia adalah jodoh yang dikirimkan Tuhan buat kamu. Kalau pacar adanya cuma bikin galau aja, bisa jadi dia adalah jodoh orang yang diujicobakan ke kamu. Utamanya nih, hal-hal kecil yang menuntut perhatian untuk mengetahuinya. Bisa jadi pacar tahu kalau kamu senang kalau dicabutin bulu keteknya, dan dia melakukan itu dengan riang gembira. Atau mungkin pacar tahu kalau kamu senang membaca berita terkini sebelum tidur, dan dia mengirimkan 10 link via WhatsApp. Dan, oh iya, berlaku sebaliknya juga ya. Kamu juga tahu hal yang membuat dia senang, dan melakukan hal-hal itu dengan riang gembira pula.
8. Kalian tertawa bersama
Oh, tentu saja kalian tidak tertawa bersama sambil bugil di pinggir jalan. Kalau itu orang gila. Yang dimaksud disini adalah dalam pembicaraan sehari-hari, kamu dan dia sama-sama mudah untuk tertawa. Jangan lupa, tertawa adalah hal simpel yang dibutuhkan dalam hidup. Maka, ketika mencari jodoh, pastikan juga dia bisa bikin kamu tertawa dan vice versa.
9. Kamu begitu terikat dan tertarik pada dia
Coba dicek dulu, si dia bawa tali nggak? Kok bisa kamu terikat sama dia? Salah satu komponen utama dari hubungan yang sehat adalah sesuatu yang bernama chemistry yang bisa dinilai dari seberapa tertariknya kamu dengan dia. Coba abaikan dulu soal dandanan ya. Ketertarikan yang bermakna chemistry ini lebih faktor hati. Jadi, kamu akan tetap tertarik kepada dia walaupun dia suka makan, suka ngemil, suka ngejus, suka nge-sushi, suka nge-bakso, suka ngelindur, dll.
10. Minim drama
Kecuali kamu adalah Dude Herlino–yang sudah menemukan Alyssa Soebandono–maka nggak perlulah banyak-banyak drama dalam hidup. Dude, Alyssa, Shireen, dll itu berdrama dalam hidup demi dapur ngebul. Dan kalau kalian ngebul dapurnya dengan cara yang berbeda, ya nggak usah ditiru. Toh, kalau kalian sama-sama berbagi nilai satu sama lain, maka sebenarnya perjalanan akan tenang-tenang saja. Jika ada perang yang konstan pada periode yang berlanjut, maka ada baiknya kamu menghubungi dokter hewan terdekat. Well, atau cukup dengan bertanya, “apakah ini yang aku inginkan untuk menghabiskan energi di sisa hidupku?”
11. Kamu dan dia nyaman menjadi diri sendiri
Bertemu dengan orang yang apa adanya, otentik, dan menunjukkan seperti apa dirinya sebenarnya adalah tahapan mantap menuju jodoh. Makanya, nih, saya selalu heran dengan orang-orang yang ketipu karena suaminya mengaku tentara padahal tukang parkir, atau mengaku polisi, padahal buronan. Apakah satu sama lain nyaman jika demikian? Mestinya sih nggak, dan mestinya itu tampak jelas dalam dialog-dialog selama berhubungan. Itu makanya, coba tampil senatural mungkin untuk memastikan apakah pacar itu beneran jodoh kita apa nggak. Atau coba saja kamu dan dia bertemu dalam keadaan sama-sama belum mandi, masih suka nggak? Kalau masih, kawin gih.
12. Dia mau bekerja keras untuk mengisi gap diantara kalian
Coba baca kisah Bayu di Lovefacture, yang semacam ini maksud saya. Ketika ada perbedaan income, misalnya, maka Bayu berusaha untuk mengatasi itu karena di masa kini hal semacam itu bisa jadi krusial dalam kelanjutan hubungan. Well, dalam kasus ini bisa jadi pindah agama menjadi salah satu contoh, tapi saya nggak mau berpanjang-panjang soal itu karena saya nggak pernah pindah agama ngikutin gebetan, jadi nggak tahu soal pertimbangan-pertimbangannya. Ketika ada niat dan usaha itu, pasti atas dasar cinta, maka… nikahilah!
13. Kamu membiarkan dia melihatmu dalam keadaan lemah
Dalam kasus saya galau karena ternyata buku saya Oom Alfa masih tertatih-tatih di pasaran, sehingga pacar saya harus memendam mimpi menjadi kekasih-seorang-penulis-terkenal, ada baiknya kalau dia tahu. Toh hidup kan nggak selamanya di atas. Atau jika pacar kamu menangis di depan kamu tanpa malu-malu–dan bukan gara-gara kamu cubit–maka itu juga salah satu contohnya. Atau hal simpel yang saya bayangkan dalam mencari jodoh: seandainya ini orang sedang terkapar demam muntah-muntah, mau nggak saya mengelap muntahnya di lantai? Ya, sesederhana itu aja.
14. Dia menginspirasi kamu untuk menjadi yang terbaik
Ketika ada orang yang sangat percaya sama kamu dan selalu menguatkan kamu dengan bilang, “ayo, kamu itu sebenarnya bisa!”, maka boleh jadi dia adalah jodoh kamu. Dukungan positif bakal memampukan kamu untuk menjadi orang terbaik, atau lebih tepatnya menjadi kamu-dalam-versi-yang-terbaik. Dan tentu saja, seperti aspek-aspek yang lain, kamu juga berlaku demikian. Hubungan yang saling mendukung semacam ini bakal bikin hubungan lurus dan mulus, seperti Pantura beberapa hari sebelum lebaran.
Kira-kira tunangan atau pacar atau gebetan atau calon gebetan kamu sudah memenuhi aspek-aspek di atas? Kalau sudah, nikahi! Kalau belum, coba telaah lagi, siapa tahu dia memang bukan jodoh kamu, tapi jodoh orang lain yang kamu embat. Dan satu lagi, percayalah bahwa jodoh adalah sebenar-benarnya misteri, sama misteriusnya ketika kita bertanya mengapa Nia Daniaty baru menggugat cerai tahun 2014, dan sama misterinya dengan jumlah pasti dari bulu dada Rhoma Irama.

0 comments:

Post a Comment